5 Cara Mengatasi Mimisan pada Anak

26 Maret 2019

Kejadian mimisan pada anak seringkali membuat panik orang tua. Umumnya mimisan terjadi begitu saja tanpa ada gejala apapun. Mimisan umumnya terjadi pada anak usia 2 sampai 10 tahun, dan biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Namun orang tua tetap saja khawatir dan cemas karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada anaknya.

Jenis mimisan ada dua macam. Yang pertama adalah epistaksis anterior (bagian depan). Mimisan jenis ini paling mudah ditangani, baik perawatan dokter maupun perawatan rumah. Jenis mimisan yang kedua adalah epistaksis posterior (bagian belakang). Mimisan ini biasanya terjadi pada orang tua. Pendarahan berasal dari arteri di bagian hidung belakang, sehingga lebih sulit ditangani sendiri dan membutuhkan mbantuan medis.

5 Cara Mengatasi Mimisan pada Anak

5 Cara Mengatasi Mimisan pada Anak

5 Cara Mengatasi Mimisan pada Anak

Mimisan terjadi karena adanya pembuluh darah yang pecah pada daerah hidung bagian tengah terutama bagian pleksus kieselbach. Pembuluh darah ini sangatlah tipis dan halus sehingga mudah pecah jika terjadi trauma atau penyakit lainnya. Bahkan ada juga mimisan yang disebabkan oleh faktor genetik.

Selain itu, masih ada beberapa faktor penyebab mimisan. Mimisan dapat disebabkan jika anak merasa kelelahan. Pada anak kecil, struktur dinding pembuluh darah mudah pecah sehingga akan mudah mimisan saat kelelahan. Faktor lainnya yaitu akibat cuaca panas. Sebagian anak tidak tahan akan kondisi cuaca yang panas yang menyebabkan meningkatnya tekanan pada pembuluh darah halus di daerah hidung.

Untuk itu, ibu kini tidak perlu khawatir, karena berikut ini adalah ulasan beberapa tips mengatasi mimisan pada anak.

1. Duduk tegak arahkan tubuh ke depan

Kebanyakan orang tua menyuruh anaknya berbaring ketika mimisan. Namun hal tersebut salah besar. Jika anak mimisan, atur posisi anak agar tetap tegak dan agak dicondongkan ke depan.

Hal ini dapat mencegah darah kembali masuk ke hidung atau saluran pernapasan. Jika anak dibaringkan, khawatir darah akan masuk lagi dan menyumbat saluran pernapasan.

2. Pencet cuping hidung

Agar darah tidak terus mengalir, coba pencet cuping hidung anak selama 10 menit. Langkah ini dapat dilakukan sendiri oleh anak. Ketika melakukan tindakan ini, anak dapat bernapas melalui mulut terlebih dahulu.

3. Jangan paksa darah untuk keluar

Jika darah masih mengalir, usahakan jangan paksa anak untuk memaksa darah keluar atau coba-coba untuk bersin. Hal ini hanya akan membuat mimisan sulit berhenti dan merangsang darah yang mulai mengering untuk kembali mengalir lagi.

4. Gunakan kompres dingin

Menggunakan kompres dingin bisa menjadi laternatif lain ketika anak mimisan. Celupkan kain pada air dingin lalu letakan pada hidung anak agar cepat berhenti. Namun, tidak disarankan untuk menempelkan es batu ke hidung. Jika mau, bungkus es batunya terlebih dahulu dengan kain, lalu tempelkan ke hidung.

5. Hubungi dokter jika mimisan masih berlanjut

Jika serangkaian usaha telah dilakukan namun darah masih mengalir lebih dari 20 menit, segera bawa anak anda ke dokter untuk penanganan medis lebih lanjut. Selain itu, jika anak kesulitan bernapas, kehilangan banyak darah akibat mimisan, menelan banyak darah hingga muntah, sebaiknya anak anda segera dibawa ke dokter untuk segera diperiksa.

Itulah beberapa tips dalam mengatasi mimisan pada anak. Jika tidak disertai dengan gejala yang serius, perawatan cukup dilakukan di rumah saja. Namun, jika mimisan mengakibatkan gejala yang serius, lebih baik segera bawa anak anda ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Bagikan MUHRID di Facebook Bagikan MUHRID di Google+