Cara Memilih Popok untuk Bayi Baru Lahir

25 Maret 2020

Memilih menggunakan popok sekali pakai pada bayi baru lahir memang membutuhkan pertimbangan yang matang. Di satu sisi, ibu atau ayah yang bertugas menjaga saat malam tiba, tidak kerepotan dengan basahnya selimut dan tubuh bayi dari air kencingnya. Sehingga kemungkinan untuk bergadang, menjadi berkurang dan ibu atau ayah bisa beristirahat dengan baik.

Di sisi lain, bayinya sendiri juga akan tetap dalam keadaan kering dan tidak mudah terbangun, hanya karena merasa tidak nyaman yang disebabkan tubuhnya basah dan dingin. Ini juga tentunya sangat baik untuk menjaga kuantitas tidur bayi yang jumlahnya masih sangat.

Lantas, bagaimana caranya menentukan popok bayi baru lahir yang tepat? Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan.

Tips Memilih Popok untuk Bayi Baru Lahir

Cara Memilih Popok untuk Bayi Baru Lahir

Cara Memilih Popok untuk Bayi Baru Lahir

1. Lembut

Kulit bayi yang baru lahir tentu saja sangat lembut, sehingga memilih popok sekali pakai yang berbahan lembut juga sebaiknya menjadi pilihan yang pertama. Jangan memutuskan untuk membeli popok yang berbahan kaku dan kasar, karena hanya akan membuat kulit bayi menjadi iritasi. Ciri-ciri kulit bayi yang iritasi ditandai dengan warna kemerahan. Ini biasanya akan membuat bayi menjadi tidak nyaman karena rasa gatal dan perih.

Untuk merawat kulit bayi agar tetap lembut, Anda bisa mengoleskan krim atau salep yang mengandung zinc oxide dan aman digunakan setiap saat untuk menghindari ruam. Dan bila telah terlihat ruam, jangan paksa bayi terus menggunakan popok dan jangan gosok atau ruam tersebut.

2. Daya Serap

Tips selanjutnya untuk menentukan popok bayi baru lahir yang terbaik adalah dengan memperhatikan daya serapnya. Popok yang berkualitas baik akan mampu menyerap air kencing bayi dengan cepat sehingga bayi tetap merasa nyaman dan dalam keadaan kering. Bayi baru lahir biasanya akan buang air kecil dalam jumlah yang cukup sering, karena itu pilih juga popok sekali pakai yang daya tampungnya cukup besar.

Pada popok sekali pakai yang memiliki daya serap tinggi, biasanya mengandung selulosa dan AGM atau Absorbent Gelling Material atau superabsorbent yang dibuat dari sodium poliakrilat. Bahan ini juga aman digunakan pada popok sekali pakai yang digunakan bayi.

3. Sirkulasi Udara

Untuk popok bayi baru lahir, tetap harus dipilih popok sekali pakai yang memiliki sirkulasi udara yang sangat baik. Sehingga kulit bayi tidak lembab yang bisa menimbulkan tumbuhnya bakteri hingga kulit bayi terinfeksi. Pastikan juga popok tidak terlalu ketat pada bagian pinggang atau kaki karena hanya akan membuatnya kesakitan dan kulit menjadi kemerahan.

Ada baiknya popok tidak digunakan selama 24 jam penuh. Berikan kesempatan pada kulit bayi agar bisa bernafas sejenak. Dan ketika Anda akan memakaikannya kembali, pastikan kult bayi benar-benar dalam keadaan kering.

4. Model Popok

Untuk model popok bayi baru lahir sekali pakai yang sebaiknya digunakan adalah memilih model perekat. Biasanya produsen popok sekali pakai akan menyertakan ukuran serta keterangan bertuliskan NB atau New Born pada kemasan produknya. Di mana produk biasanya digunakan untuk bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg.

Model perekat memudahkan proses saat digunakan dan dilepaskan karena bayi belum banyak bergerak. Pastikan juga perekat dari popok bisa direkatkan berulang kali. Ini biasanya sangat berguna ketika ibu ingin melihat apakah bayi buang air besar atau tidak. Karena bila bayi sudah buang air besar maka popok harus segera diganti.

Itulah beberapa tips memilih popok bayi baru lahir. Saran terakhir, simpan dan letakkan popok dalam keadaan terbungkus rapi di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung atau lembab. Simpan popok di suhu ruangan dan tetap perhatikan kadaluwarsanya.

Bagikan MUHRID di Facebook Bagikan MUHRID di Google+