Filosofi atau Makna Kebaya Kerancang dalam Budaya Betawi

17 Juni 2022

Busana tradisional kaum perempuan Betawi di antaranya terdiri dari kebaya dan kain, busana ini selalu dikenakan guna berpergian atau keperluan resmi. Kebaya ini di zaman dulu cuma dapat dipakai oleh para nyai, gundik tuan Belanda yang banyak uang sebab harga kebaya ini selangit di masanya.

Lalu datang orang Tionghoa yang juga banyak uang, para perempuannya langsung beradaptasi dengan adat setempat. Meniru dandanan para nyai itu, begitu banyak perempuan Cina yang memakai jenis kebaya bergengsi ini sampai penduduk Betawi pribumi menyebutnya kebaya ini adalah kebaya encim.

Kemudian oleh persatuan wanita Betawi nama kebaya enzim dirubah menjadi kebaya kerancang, kerancang asalnya dari bahasa Sansekerta yang artinya berlubang.

Kebaya Kerancang

Filosofi atau Makna Kebaya Kerancang dalam Budaya Betawi

Ilustrasi kebaya kerancang [setubabakanbetawi.com]

Bentuk dan Desain

Bentuk dan kelengkapan kebaya kerancang terdiri dari:

  1. Bahan kebaya di bordir kerancang dengan motif kembang di bagian bawah kebaya serta di pergelangan tangan.
  2. Hiasan rambut bisa mengenakan sanggul dengan model konde bunder atau model lain disesuaikan dengan pemakai.
  3. Memakai kain sarung batik Betawi dengan kepala kain motif tumpal, tombak, buket, susur, dan lainnya.
  4. Alas kaki selop tertutup bertahtakan emas permata, yang saat ini diganti mote atau polos.
  5. Perhiasan yang digunakan, diantaranya peniti rantai susun tiga, anting air sketel atau giwang asur, gelang listering atau gelang ular, cincin bermata berlian, dan kalung tebar (kalung bisa diganti dengan peniti tag atau peniti cangkrang atau peniti rantai 3 atau kalung rantau polos biasa berliontin). Keserasian merupakan unsur penting untuk pemakainya.

Filosofi atau Makna

Untuk perlambang keindahan, kecantikan, kedewasaan, keceriaan, serta pergaulan yang mengikuti aturan kearifan, dan tuntunan leluhur dengan tujuan guna memelihara keagungan, dan kehormatan perempuan.

Fungsi dan Penggunaan

Fungsi dan penggunaan untuk seragam karyawati di bermacam kantor pemerintah serta swasta, industri pariwisata, sekolah, dan bermacam acara seremonial, atraksi pariwisata, dan objek pariwisata serta pentas seni budaya. Untuk tambahan dari kelengkapan kebaya kerancang yaitu bisa dikatakan peniti rantai 3, dan kalung liontin umumnya dikenakan oleh ibu-ibu muda, usia untuk peniti tag atau peniti cangkang biasanya dikenakan oleh ibu-ibu berusia di atas 50 tahun. Tapi perkembangan saat ini orang lebih mengutamakan selera, dari batasan tradisi yang sampai sekarang banyak yang belum dapat diungkap maksud dan maknanya. Dapat dimungkinkan karena pergaulan atau gaya hidup perempuan metropolitan, memberi keleluasaan untuk memakai atau disebabkan oleh mode.

Demikian informasi tentang fungsi atau makna kebaya kerancang, semoga bermanfaat dan terima kasih telah membacanya.

Bagikan MUHRID di Facebook Bagikan MUHRID di Google+