Lokasi Penyuntikan Imunisasi pada Anak

23 Juni 2019

Imunisasi yang diberikan pada anak sebagai bentuk pemberian vaksin untuk menjaga kekebalan tubuh pada anak tentu dilakukan sesuai dengan standar aturan dan tidak bisa dilakukan asal-asalan. Hal ini karena antara lokasi yang satu dengan yang lain memungkinkan memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam menyerap cairan yang disuntikkan dan lokasi tertentu juga bisa saja sensitif dengan jenis vaksin tertentu. Sehingga dokter biasanya akan memilih lokasi tertentu untuk jenis aksi tertentu dan metodenya juga antara penyuntikan satu dengan yang lain berbeda pula.

Lokasi Penyuntikan Imunisasi pada Anak

Lokasi Penyuntikan Imunisasi pada Anak

Lokasi Penyuntikan Imunisasi pada Anak

Berikut beberapa lokasi yang menjadi tempat yang tepat untuk diberikan penyuntikan pada si anak sesuai dengan jenis vaksinnya, diantaranya:

1. Vaksin DPT/HB/Tifus

Salah satu vaksin yang penting dan sering ditemui. Biasanya untuk anak dibawah usia 1 tahun penyuntikan vaksin dilakukan pada paha si anak, sedangkan ketika anak sudah tumbuh agak dewasa maka penyuntikan dilakukan pada lengan bagian atas.

Imunisasi seperti ini sering ditemui di sekolah-sekolah tingkat dasar maupun TK dimana anak-anak disuntik di bagian lengan atas dengan jenis vaksin DPT/HB/Tifus ini.

Selain itu, penyuntikan dilakukan dengan jarum yang panjang dan terasa seperti tembus ke otot. Memang benar karena sasaran dari suntik adalah otot dengan pembuluh yang lebar dan besar sehingga menyasar pada lengan atau pada paha bagi anak yang usianya kurang dari setahun.

2. Campak/MMR/Varicella

Pemberian vaksin selanjutnya adalah dengan penyuntikan yang dilakukan pada area yang ada sedikit lemaknya dan lokasinya sebelum otot. Biasanya dilakukan dengan mencubit terlebih dahulu bagian yang akan disuntikkan agar penyerapan vaksinnya pada bagian tersebut lebih mudah dan bisa menyebar ke bagian yang dibutuhkan dengan cepat dan baik.

Biasanya imunisasi jenis ini tidak dilakukan di bagian bokong yang mana pada bagian bokong ini memang memiliki jaringan lemak yang cukup banyak namun ada saraf yang jika terkena jarum suntik maka setelahnya ketika tersenggol akan terasa nyeri. Itulah sebabnya vaksin ini tidak pernah diberikan melalui bagian bokong dalam penyuntikannya.

3. Vaksin Polio Tetes

Vaksin ini diberikan kepada anak karena untuk mencegah terjangkitnya penyakit polio. Seperti yang kita tahu bahwa polio ini merupakan penyakit menular yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen. Sehingga untuk anak-anak biasanya akan diberikan beberapa kali vaksin jenis ini karena mengingat usianya yang masih rentan.

Dengan vaksin polio tetes ini nanti akan diberikan pada si anak dengan meneteskan ke dalam mulutnya. Tidak perlu khawatir karena rasanya yang manis ini secara tidak langsung dapat diterima dan disukai anak-anak.

4. Vaksin BCG

Pemberian vaksin dengan jenis ini dapat dilakukan pada bagian dalam jaringan kulit. Hal ini karena untuk penyerapannya diperlukan lokasi tertentu yang membutuhkan jaringan lemak agar bisa mudah masuk dan penyebarannya.

Hal ini dilakukan dengan posisi jarum yang mendatar dan ini adalah cara agar cairan bisa masuk dengan mudah tanpa menimbulkan rasa sakit yang berlebihan pada jaringan yang terkena jarum suntik.

Dipercaya juga bahwa vaksin ini meskipun hanya diberikan sekali, namun bisa untuk daya tahan yang mencapai 15 tahun. Tetapi hal ini juga bergantung pada kondisi geografis di sekitar yang menyebabkan vaksin ini tidak bisa bekerja untuk lebih lama pada tubuh. Sehingga vaksin jenis ini juga perlu diberikan mengingat lokasi yang disuntik biasanya adalah di bagian lengan atas kebanyakan.

Demikianlah beberapa informasi mengenai lokasi penyuntikan terkait vaksin yang diberikan pada si anak baik yang masih bayi maupun yang sudah besar yang dilakukan melalui sistem imunisasi.

Bagikan MUHRID di Facebook Bagikan MUHRID di Google+